Kepahiang Kembali Berdarah, Lagi – Lagi Istri Meregang Nyawa Di Tangan Suami

KEPAHIANG, LSN – Tragedi Pembunuhan Istri dengan Pelaku Suami Kembali Terjadi Di Kabupaten Kepahiang, Kali Ini Terjadi di Kelurahan Tebat Karai kejadian menghobohkan dan menggemparkan Bagaimana tidak, sang suami tanpa pikir Panjang menghabisi nyawa istrinya sendiri.

Mirisnya Peristiwa berdarah tersebut terjadi di rumah orang tua pelaku, Marison, Rumah mertua bagi korban Ayu.

Keduanya nginap di rumah mertua, maksudnya untuk mengobati pelaku Marison yang sakit. Namun belum sembuh, malah tragedi terjadi. Marison tega membunuh istrinya.

Selama ini Ayu sudah sangat sabar Merawat anak dan menjaga pelaku Marison yang sakit. Keduanya sudah memiliki dua anak, yang sekarang masing berusia muda. Si sulung masih SD, sedangkan yang bungsu masih balita.

Kepergian korban Ayu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Terkhusus dua anaknya yang masih kecil. Ditinggal selamanya oleh ibunda, sedangkan sang ayah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Saat ini Tersangka sudah diamankan Satreskrim Polres Kepahiang.

Sebelum tragedi terjadi, keduanya terlibat pertengkaran kecil. Korban menegur pelaku karena merokok di dalam kamar. Pelaku tak terima, lalu tersulut emosi mengambil senjata tajam dan menebaskannya ke arah korban.

Korban terluka di bagian perut dan dada, sehingga Nyawa korban tak bisa diselamatkan lagi.

Saat akan diamankan Polisi korban sempat melakukan bahkan mengancam petugas.

Kapolres Kepahiang AKBP. Yana Supriyatna Melalui Kasat Reskrim IPTU Doni Junianyah mengatakan Selain soal teguran merokok, berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, saat terjadi keributan korban sempat melontarkan kata ingin meminta cerai. Sehingga diduga kuat hal tersebut yang menjadi pemicu pelaku semakin emosi.

“Keduanya sempat ribut dan korban terpancing meminta cerai lalu. Pelaku diduga emosi, kemudian membacok korban hingga meninggal dunia,” terang Iptu Doni Juniansyah

Sebelumnya, sampai Doni, saksi mengatakan bahwa korban dan pelaku terbilang baru tinggal di kawasan Kelurahan Tebat Karai. Sebelumnya keduanya tinggal di Kelurahan Pensiunan dan karena ingin berobat keduanya pindah ke Tebat Karai.

“Diduga kuat pelaku gangguan mental, dan pindah ke Tebat Karai itu rencananya memang ingin berobat,” Singkat Doni.(Redaksi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *